• Minggu, 08 September 2024

Harga Emas Naik Turun, Sebenarnya Apa Sih yang Pengaruhi Harga Emas?

Harga Emas Naik Turun, Sebenarnya Apa Sih yang Pengaruhi Harga Emas?
Emas batangan Aneka Tambang seberat 100 gram. (ANTARA)

SEAToday.com, Jakarta-Emas merupakan salah satu logam mulia yang paling banyak tersebar, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan sehari-hari. Hal ini dikarenakan emas dianggap sebagai wadah investasi yang resikonya tidak besar atau malah menguntungkan bagi pemiliknya.

Sebagai contoh nyata, harga emas pada tahun 2015 berkisar antara Rp490.000 hingga Rp530.000 per gram, sedangkan di tahun 2024 ini, harga emas sudah mencapai Rp1.000.000 per gramnya. Artinya terdapat kenaikan mendekati dua kali lipat setelah hampir satu dekade berlalu.

Lantas, hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya harga emas? Simak penjelasannya dibawah ini.

  1. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat

Harga emas lokal akan sangat terpengaruh dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini dikarenakan harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS. Sederhananya, apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat maka harga emas lokal akan turun. Sebaliknya, apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal akan naik.

  1. Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa dalam jumlah besar yang terjadi secara terus menerus. Biasanya, salah satu indikator inflasi adalah bertambahnya jumlah uang yang beredar. Hal ini dapat mempengaruhi harga emas karena nilai mata uang lebih tidak stabil dan masyarakat akan lebih memilih untuk menyimpan asetnya dalam bentuk emas, yang nilai pasarnya tetap terjaga.

  1. Penawaran dan Permintaan Emas

Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada komoditas emas. Semakin tinggi permintaan emas, maka harga akan semakin melejit. Namun sebaliknya, apabila penawaran lebih besar daripada permintaan maka harga akan turun. 

Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan emas adalah saat pecahnya konflik geopolitik. Harga emas yang cenderung tetap terjaga kerap menjadi pilihan sehingga permintaan emas akan meningkat. Saat konflik berakhir, barulah harga emas akan menurun, walaupun tidak sebanyak kenaikannya.

Penulis: Kalila Untsa

Share
ESG
Pertamina Kokoh Berdiri di Peringkat 165 Fortune 500 Global

Pertamina Kokoh Berdiri di Peringkat 165 Fortune 500 Global

Pertamina Paparkan Strategi Menjadi Pemimpin Regional Bisnis CCS...

PT Pertamina (Persero) memaparkan strategi menjadi pemimpin regional bisnis Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) dalam Forum Internasional & Indonesia CCS (IICCS) 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu, 31...

Sederet Langkah KAI untuk Capai Net Zero Emission

KAI Group melancarkan beberapa langkah strategis untuk mencapai net zero emission.

Sederet Aksi Keberlanjutan di Olimpiade Paris 2024

Olimpiade Paris 2024 menyuguhkan beragam cerita, termasuk aksi keberlanjutan.

Pertamina Raih Penghargaan ESG Bidang Hubungan dengan Pelanggan

Pertamina raih penghargaan Indonesia DEI & ESG (IDEAS) Awards 2024 Kategori ESG (Environmental, Social & Governance).

Popular Posts

Punya Harta 1000 Triliun, Kisah Hidup Prajogo Pangestu Orang Terk...

Kisah hidup pengusaha Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia dengan harta mencapai Rp1.000 triliun.

Penampakan Gerai Indomaret Pertama di Indonesia

Penampakan gerai Indomaret pertama di Indonesia. Kini banyak yang berdekatan dengan Alfamart.

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Peme...

Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.

Harga Emas Antam 2 Juli: Naik Rp 5.000 Jadi Rp 1,368 Juta per Gra...

Harga emas naik sebesar Rp 5.000 per gram menjadi Rp 1.368.000 per gram.

Jokowi Teken Perpres Percepatan Pembangunan IKN, Berikan Insentif...

Presiden Joko Widodo meneken Perpres Nomor 75 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), resmi diundangkan 11 Juli 2024.