SEAToday.com, Washington D.C - Presiden Joko Widodo menyepakati kerjasama bisnis senilai USD25,85 miliar atau sekitar Rp400,98 triliun usai pertemuan bilateralnya dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Washington, D.C., Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Selasa (14/11). 

Menteri Retno mengatakan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diundang bertemu Presiden Biden di Gedung Putih sebelum KTT APEC 2023 di San Fransisco, AS. Lebih lanjut, Retno menjelaskan kesepakatan bisnis yang dimaksud diantaranya terkait investasi pembangunan Carbon Capture Storage (CCS), kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai kendaraan elektronik, dan pembangunan modul serta panel surya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara menyepakati enam poin kerja sama bilateral, termasuk kesepakatan pembentukan kerja sama strategis komprehensif, kerja sama di bidang kesehatan, maritim, kebudayaan, energi, dan sumber daya mineral. Kerjasama ini juga bertujuan untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari semula strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership, serta menyetujui tentang pentingnya implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP).