Tali Agel, Kerajinan Berbahan Alam dari Kabupaten Bangkalan

Tali Agel, Kerajinan Berbahan Alam dari Kabupaten Bangkalan

Seatoday.com, Jakarya Bangkalan merupakan kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Madura. Secara administratif masuk dalam wilayah Provinsi Jawa timur. Kabupaten yang satu ini dikenal salah satunya sebagai penghasil batik.

Namun ternyata, di bidang kerajinan, kabupaten ini juga punya produk unggulan lainnya, yakni kerajinan tali agel. Tali agel adalah tali yang terbuat dari daun agel, dikenal juga dengan sebutan daun gebang dan daun lontar. Sedangkan orang Madura menyebutnya daun pocok atau daun kobel.

Gebang sendiri merupakan sejenis tanaman palem yang tumbuh subur di daerah dataran rendah. Tingginya bisa mencapai 15 sampai 20 meter. Sebagaimana tanaman palem pada umumnya, daun dari tanaman gebang bentuknya melingkar seperti kipas dan berukuran besar.

Daun gebang yang muda, sudah sejak lama diolah menjadi tali yang lebih sering disebut sebagai tali agel. Tali agel dikenal sangat kuat sampai puluhan tahun. Zaman dulu, tali agel dipakai oleh para nelayan sebagai tali kapal atau perahu. Namun saat ini, tali agel lebih banyak dijadikan sebagai kerajinan tangan.  

Sentra kerajinan tali agel di Kabupaten Bangkalan terletak di Dusun Sambas, Desa Kelbung, Kecamatan Sepuluh. Di desa ini tanaman gebang yang daunnya menjadi bahan baku pembuatan tali agel memang mudah ditemui. Sebagian bahkan tumbuh liar di kebun-kebun dan di pinggir-pinggir jalan.

Tali agel di desa Kelbung masih dibuat dengan cara tradisional, yakni dipilin menggunakan paha atau kayu. Katanya, tali agel yang dibuat dengan cara tradisional lebih kuat dan lebih rapi dibandingkan tali agel yang dibuat menggunakan mesin.

Selain dijual dalam bentuk tali gulungan oleh ibu-ibu yang tinggal di Dusun Sambas, tali agel dirajut menjadi aneka kerajinan tangan berupa tas, dompet, dan topi. Hal ini tentu saja meningkatkan nilai jual dari tali agel sehingga bisa menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat setempat.

Tertarik untuk memiliki kerajinan yang satu ini, SEAtizens? (Feb)