PLTSa Benowo Surabaya: Ubah Sampah Jadi Listrik

PLTSa Benowo Surabaya: Ubah Sampah Jadi Listrik

Seatoday.com, Jakarta Surabaya punya yang namanya PLTSa Benowo yang menjadi pembangkit listrik tenaga sampah pertama dan terbesar di Indonesia. PLTSa ini berdiri di atas lahan seluas 37,4 Hektare (Ha) dan berlokasi di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Benowo, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Secara posisi, dekat dengan Stadion Gelora Bung Karno. Dalam mengembangkan PLTSa ini, Kota Surabaya bekerjasama dengan pihak swasta yaitu PT. Sumber Organik. 

PLTSa Benowo pertama kali beroperasi pada tanggal 30 November 2015. Ini merupakan pengembangan tahap awal, karena itu listrik yang dihasilkan hanya 2 Megawatt (MW) saja dalam sebulan. Teknologi yang digunakan dalam menghasilkan listrik adalah sistem sanitary landfill. Dengan sistem ini, semua sampah organik ditumpuk dalam lokasi cekungan, dipadatkan, dan kemudian ditimbun dengan tanah sampai menghasilkan gas metana. Gas metana ini fungsinya sebagai bahan bakar untuk menghidupkan generator listrik. 

Pada tahun 2021, pengembangan PLTSa Benowo tahap 2 akhirnya rampung dilakukan. Yakni dengan menambah satu lagi mesin pembangkit listrik tenaga sampah yang mampu menghasilkan 12 MW listrik dengan sistem gasifikasi. Apa itu sistem gasifikasi? 

Jika sistem sanitary landfill hanya bisa mengolah sampah organik dan masih menyisakan residu sampah padat, maka sistem gasifikasi jauh lebih efektif. Sebab bisa mengolah hampir semua jenis sampah menjadi listrik tanpa menyisakan residu. Melalui sistem ini, semua sampah padat baik organik maupun anorganik akan dikonversi menjadi bahan bakar gas yang bisa memanaskan turbin listrik melalui proses termal dengan udara yang terbatas. 

Saat ini, setiap harinya, PLTSa Benowo mampu mengolah 1.000 ton sampah untuk dijadikan energi listrik. Listrik ini kemudian dijual ke PLN untuk selanjutnya dialirkan kepada 5.885 rumah tangga yang membutuhkan. Jika dihitung, secara keseluruhan, PLTSa Benowo telah menyumbang 30,5 GWh pasokan listrik. Dan selama 8 tahun beroperasi, telah menyumbang 122,4 GWh energi bersih. Semoga saja apa yang telah Kota Surabaya lakukan dalam menghasilkan listrik bersih bisa ditiru daerah-daerah yang lain. (Rsk)