Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Ancaman Tarif yang Dikeluarkan Trump

Rupiah Berpotensi Melemah Akibat Ancaman Tarif yang Dikeluarkan Trump
Ilustrasi uang rupiah. (Photo by Mufid Majnun on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Nilai tukar Rrupiah mengalami tekanan lagi di tengah ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump. Pelemahan ini terjadi karena penguatan dolar AS yang didorong oleh kebijakan tersebut.

Pada pembukaan perdagangan Jumat, rupiah melemah hingga 40 poin atau 0,25 persen. Nilainya turun menjadi Rp16.297 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.257 per dolar AS.

Pelemahan rupiah itu dipengaruhi dari pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Produk Domestik Bruto (PDB) AS hanya tumbuh 2,3 persen dibanding proyeksi 2,6 persen pada kuartal IV 2024.

Defisit neraca perdagangan AS yang mencapai 237 miliar dolar turut menjadi faktor utama. Kebijakan tarif baru memberikan sentimen positif pada dolar, tetapi berdampak negatif pada rupiah.

“Importir AS sudah jauh hari mempersiapkan diri dengan mengimpor sebelum Trump menjabat,” ujar seorang analis. Hal ini membuat permintaan dolar tetap tinggi dan menekan mata uang lain.

Kurs rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp16.200-Rp16.350 per dolar AS. Kondisi ini menunjukkan adanya volatilitas tinggi akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

Pelemaham rupiah diperkirakan bakal lanjur jika kebijakan tarif terus diperketat. Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan mengambil langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Penulis: Irvinda Rafi