• Jumat, 24 Januari 2025

Kolaborasi untuk Keberlanjutan: Masa Depan Kopi dan Gula Aren Indonesia

Kolaborasi untuk Keberlanjutan: Masa Depan Kopi dan Gula Aren Indonesia
BERAGAM menggelar diskusi panel pada 21 Januari 2025 dengan menghadirkan praktisi industri Fikri Raihan (CV Frinsa Agrolestari), Eko Purnomowidi (Koperasi Klasik Bean), dan Diana Frances (VP Product & Quality TUKU). (dok. Istimewa)

SEAToday.com, Jakarta - Kopi susu gula aren telah menjadi simbol transformasi dalam industri kopi Indonesia, menghubungkan tradisi dengan inovasi. Di balik popularitas minuman ini, terdapat perjuangan kolektif dari petani, pengolah, hingga konsumen untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan.

Berangan Ragam Rasa (BERAGAM), mitra strategis Toko Kopi Tuku (TUKU) dan pemain di balik penyediaan kopi serta gula aren berkualitas, telah menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan dampak yang berarti.

Sejak menjadi entitas independen pada 2020, BERAGAM terus berkomitmen mendukung industri kopi dan gula aren Indonesia melalui pengadaan yang bertanggung jawab dan praktik berkelanjutan. Salah satu inisiatifnya adalah Program Demonstration Plot di Gayo Kenawat, Aceh, yang bekerja sama dengan Adena Coffee.

Program ini memperkenalkan metode biochar dan pohon Lamtoro untuk memperbaiki kualitas tanah, sekaligus memberikan pelatihan kepada petani tentang budidaya kopi berkelanjutan. Hasilnya, tidak hanya kualitas kopi yang meningkat, tetapi juga pengetahuan petani yang berkembang, menciptakan ekosistem yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permintaan pasar.

Di Gunung Ringgeung, Garut, BERAGAM bersama Yayasan Tanah Air Semesta dan TUKU menjalankan Proyek BERSEMI. Ribuan pohon endemik dan Multi-Purpose Tree Species telah ditanam untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Proyek ini tidak hanya tentang lingkungan, tetapi juga regenerasi petani muda. Dengan memfasilitasi pelatihan dan transfer teknologi, BERAGAM turut andil memastikan generasi penerus memiliki pengetahuan untuk melanjutkan warisan kopi dan gula aren Indonesia.

"Kolaborasi adalah kunci. Kami ingin semua pihak, mulai dari petani hingga konsumen, terlibat dalam perjalanan keberlanjutan ini," ujar Andanu Prasetyo, Founder BERAGAM.

Melihat pentingnya gula aren dalam industri kopi, BERAGAM meningkatkan fokus pada regenerasi petani muda. Di tahun 2025, perusahaan berencana untuk memperluas kerja sama dengan mitra seperti Aruma di Garut, dalam transfer pengetahuan, teknologi, dan pengembangan model bisnis yang lebih adil.

BERAGAM percaya bahwa regenerasi petani adalah langkah penting untuk memastikan masa depan industri yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai pecinta kopi atau gula aren, masyarakat umum dapat berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan dengan memilih produk yang transparan dan bertanggung jawab. "Membeli secangkir kopi dengan gula aren yang diproduksi secara berkelanjutan berarti mendukung ribuan petani, melindungi ekosistem, dan memastikan praktik bisnis yang etis," tambah Andanu.

Sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang kelima, BERAGAM tidak hanya menegaskan kembali komitmennya terhadap industri kopi dan gula aren Indonesia, tetapi juga mengajak semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan kolaboratif ini. BERAGAM menggelar diskusi panel pada 21 Januari 2025, menghadirkan praktisi industri dari hulu ke hilir, seperti Fikri Raihan (CV Frinsa Agrolestari), Eko Purnomowidi (Koperasi Klasik Bean), dan Diana Frances (VP Product & Quality TUKU).

Dalam diskusi ini, transparansi dalam rantai pasok, pelatihan petani, inovasi teknologi, dan kampanye edukasi menjadi sorotan utama untuk memastikan masa depan kopi dan gula aren yang berkelanjutan, karena keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Share
Dibalik Bisnis
Kembang Api dan Tahun Baru: Kisah Imigran China Populer Mercon di Nusantara

Kembang Api dan Tahun Baru: Kisah Imigran China Populer Mercon di Nusantara

Coca Cola dan Sinterklas: Alasan Pahlawan Natal Berwarna Merah da...

Dulu kala kisah Sinterklas bukan yang paling populer kala Natal. Semuanya berubah kala produsen minuman Coca Cola munculkan karakter pria gemuk jubah merah.

Presiden Prabowo Saksikan Pengusaha RI-China Teken Kesepakatan Bi...

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan tanda tangan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dan China dengan nilai mencapai 10,07 miliar dolar AS.

Enric Bernat dan Chupa Chups: Kisah Permen Lolipop yang Logonya D...

Logo adalah nyawa sebuah jenama. Enric Bernat mengamininya. Pemilik Chupa Chups itu bahkan mendaulat Salvador Dali sebagai pembuat logo permen lolipopnya.

Haji Bustamam dan Restoran Sederhana: Kisah Jatuh Bangun Merintis...

Haji Bustamam pernah merasakan pahit getirnya membangun Restoran Sederhana. Dan kerja kerasnya buat Restoran Sederhana jadi rumah makan padang ternama.

Popular Posts

Punya Harta 1000 Triliun, Kisah Hidup Prajogo Pangestu Orang Terk...

Kisah hidup pengusaha Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia dengan harta mencapai Rp1.000 triliun.

Harga Emas Antam 2 Juli: Naik Rp 5.000 Jadi Rp 1,368 Juta per Gra...

Harga emas naik sebesar Rp 5.000 per gram menjadi Rp 1.368.000 per gram.

Penampakan Gerai Indomaret Pertama di Indonesia

Penampakan gerai Indomaret pertama di Indonesia. Kini banyak yang berdekatan dengan Alfamart.

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Peme...

Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.

Haji Bustamam dan Restoran Sederhana: Kisah Jatuh Bangun Merintis...

Haji Bustamam pernah merasakan pahit getirnya membangun Restoran Sederhana. Dan kerja kerasnya buat Restoran Sederhana jadi rumah makan padang ternama.

Trending Topik