• Thursday, 23 January 2025

Pelajaran dari Krisis Bank Mandiri 2005 Dituangkan dalam Buku

Pelajaran dari Krisis Bank Mandiri 2005 Dituangkan dalam Buku
PELAJARAN DARI KRISIS BANK MANDIRI 2005 DILUNCURKAN DALAM BUKU (Istimewa)

SEAToday.com, Jakarta - Sebagai tanggapan atas krisis 2005 Bank Mandiri, buku Mega Krisis: Pelajaran dari Krisis Menuju Kebangkitan diluncurkan. Untuk menjelaskan bagaimana PT Bank Mandiri Tbk mengatasi krisis yang signifikan, buku ini secara resmi dirilis pada 15 Januari 2025. Buku ini memberikan bukti penting tentang proses transformasi Bank Mandiri menuju peningkatan tata kelola dan budaya perusahaan.

Krisis bermula pada tahun 2005 karena kebocoran laporan keuangan yang menyebabkan NPL melonjak hingga 27% dan mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

Menurut Agus Martowardojo, krisis ini berfungsi sebagai momentum bagi transformasi besar-besaran.

“Bank Mandiri saat itu menghadapi badai kepercayaan. Kebocoran Laporan keuangan membuat publik dan pemangku kepentingan mempertanyakan kredibilitas bank. Namun, kami memutuskan untuk menjadikan krisis ini sebagai titik awal transformasi besar-besaran,” ujar Agus.

Untuk mengatasi halini, Bank Mandiri melakukan reformasi besar dalam hal transparansi komunikasi dan manajemen risiko. Dalam proses pemulihan, Agus Martowardojo, mantan Direktur Utama Bank Mandiri, menekankan bahwa inovasi dan disiplin manajerial sangat penting.

Iskandar Tumbuan menyoroti peran komunikasi publik dalam memulihkan reputasi bank. “Dengan narasi yang inklusif dan strategi komunikasi yang terarah, kami berhasil menunjukkan bahwa Bank Mandiri adalah institusi yang responsif dan inovatif,” jelasnya.

Jojo S. Nugroho menambahkan bahwa transparansi merupakan kunci sukses dalam menangani krisis. “Keberanian Bank Mandiri untuk bersikap terbuka, meskipun berada di bawah tekanan publik dan parlemen, menunjukkan komitmen mereka terhadap tata kelola yang baik. Ini adalah pondasi utama untuk membangun kembali kepercayaan,” tambahnya. 

Tokoh-tokoh penting seperti penulis buku Iskandar Tumbuan,pakar komunikasi krisis Jojo S. Nugroho, dan CEO Celebes Media Group Andi Suruji menghadiri peluncuran buku di Hotel The Westin Jakarta.

Selain itu, buku ini merupakan refleksi yang dapat digunakan oleh berbagai lembaga untuk mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi tantangan serupa dengan strategi yang matang dan pendekatan yang berkelanjutan. Dunia perbankan dan industri lainnya mengambil pelajaran dari krisis ini. 

Writer: Jasmine Ramadhania

 

Share
Indonesia Invesment
Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

President Prabowo Secures IDR 294 Trillion in Foreign Investments...

From his visit over the past two weeks, President Prabowo received investment commitments worth a total of US$18.57 billion or around Rp294.80 trillion (assuming an exchange rate of Rp15,880.00 per US dollar).

Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic...

Indonesia - Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic Partnerships for Investment Opportunities

President Prabowo Oversees $10.07 Billion Deal Between Indonesian...

resident Prabowo Subianto attended the signing of a memorandum of understanding (MoU) between Indonesian and Chinese companies, totaling $10.07 billion.

President Joko Widodo: Indonesia Has Potential to Become New Asia...

President Joko "Jokowi" Widodo said that Indonesia has the potential to become one of the new economic powers in Asia, along with India and China.

Trending Topic