• Friday, 09 May 2025

Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Resmi Meluncur, Targetkan 5.000 UMKM Perempuan Ikut Serta

Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Resmi Meluncur, Targetkan 5.000 UMKM Perempuan Ikut Serta
DANA bekerjasama dengan perusahaan Singapura Ant Internasional, kembali meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya untuk tahun 2025 di Jakarta, Rabu (7/5). (foto: Nugo/SEAToday.com)

 

SEAToday.com, Jakarta - Perusahaan dompet digital DANA, bekerjasama dengan perusahaan Singapura Ant Internasional, kembali meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya untuk tahun 2025 di Jakarta, Rabu (7/5). 

Digelar untuk ketiga kalinya sejak 2023, program ini memberikan kesempatan kepada perempuan dan perempuan penyandang disabilitas yang memiliki UMKM, untuk mengembangkan bisnisnya. 

Berdasarkan survei internal perusahaan, 74 persen UMKM perempuan merasa kesulitan untuk mengakses pasar, 57 persen kesulitan untuk meningkatkan keterampilan, dan 51 persen juga kesulitan untuk membangun jaringan. 

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, DANA berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan, khususnya soal pemasaran produk dan penggunaan teknologi AI, agar para pemilik UMKM perempuan bisa berinovasi dan meningkatkan daya saingnya.

“kami juga terus mengadopsi teknologi, contohnya seperti AI, juga untuk memastikan pengalaman bertransaksi yang makin memuaskan bagi pengguna, Oleh sebab itu, kami juga memberikan pelatihan terkait AI pada ibu2 disini semua, agar mereka bisa ikut adaptif dengan perkembangan teknologi yang masa kini, serta merasakan manfaatnya untuk usahanya kelak.” Ujar CEO DANA Indonesia Vincent Iswara.

Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan UMKM RI, terdapat 65 juta UMKM yang terdaftar dan tersebar seantero Indonesia di tahun 2024, yang menyerap 97 persen tenaga kerja, dan 60 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan. 

Dari data inilah, perusahaan berharap untuk menarik 5.000 UMKM perempuan, untuk mendaftar dan ikut serta dalam program SisBerdaya dan DisBerdaya periode 2025.

Dari jumlah tersebut, 180 peserta terpilih akan mengikuti program pelatihan dan pendampingan secara daring dari daerah masing-masing, lalu 30 peserta dengan proposal terbaik akan menjadi finalis dan mendapatkan pendampingan ekslusif secara luring, di Jakarta. 

Nantinya, para finalis tersebut akan menampilkan karya dan potensi bisnisnya di depan para juri, saat acara Grand Final pada Agustus mendatang, dan berkesempatan mendapatkan hadiah hingga 750 juta rupiah.

“Ada potensi yang luar biasa sekali untuk kita menyasar kelompok perempuan ini, untuk memperoleh asistensi dan dukungan dalam bentuk akses modal dan lainnya, agar mereka bisa tumbuh lebih besar lagi. Dengan memberikan akses kepada teknologi terbaru, termasuk AI, kami berharap peserta dapat meningkatkan bisnis mereka. Ini akan memperkuat ketahanan usaha dan membuka lebih banyak peluang di pasar global, serta memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal.” Ungkap Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Filipina dari Ant International, Wilson Siahaan.

Bank Indonesia menyambut baik program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, dan bersedia memberikan dukungan penuh untuk kelanjutan programnya, terutama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan para perempuan, yang jadi peserta. 

Bank sentral tersebut, juga menekankan pentingnya menerapkan transformasi digital untuk para pemilik UMKM, agar daya saingnya meningkat, dan mampu bertahan dalam menghadapi ketidakpastian global.

“Digitalisasi, adalah kunci transformasi UMKM untuk dapat meningkatkan daya saing dan ketahanan usahanya, di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Penggunaan teknologi mulai dari pemasaran daring, hingga sistem pembayaran, telah terbukti meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan membuka peluang baru untuk pertumbuhan usaha.” Ujar Sri Noerhidajati, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia.

Bank Indonesia, juga akan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, karena program ini sejalan dengan program Asta Cita pemerintah RI, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, di Indonesia. (NMR)

 

Reporter: Nugrahanto Margo Raharjo

Share
Indonesia Invesment
Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

President Prabowo Secures IDR 294 Trillion in Foreign Investments...

From his visit over the past two weeks, President Prabowo received investment commitments worth a total of US$18.57 billion or around Rp294.80 trillion (assuming an exchange rate of Rp15,880.00 per US dollar).

Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic...

Indonesia - Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic Partnerships for Investment Opportunities

President Prabowo Oversees $10.07 Billion Deal Between Indonesian...

resident Prabowo Subianto attended the signing of a memorandum of understanding (MoU) between Indonesian and Chinese companies, totaling $10.07 billion.

President Joko Widodo: Indonesia Has Potential to Become New Asia...

President Joko "Jokowi" Widodo said that Indonesia has the potential to become one of the new economic powers in Asia, along with India and China.

Popular Post

Top 10 SOEs on 2024 Fortune Southeast Asia 500, Telkom Indonesia...

A total of 20 state-owned enterprises (SOEs) are listed in the Fortune Southeast Asia 500 2024. Indonesia’s largest telecommunications company Telkom Indonesia (@telkomindonesia) was also included in the top 10 list

Forbes Lists the 10 Richest Indonesians for 2025

Forbes has unveiled the list of Indonesia’s 10 richest individuals for early 2025, with Prajogo Pangestu, the owner of Barito Pacific Group, claiming the top spot.

Trade Ministry Ready to Support Freeport’s Second Smelter in Gres...

The Trade Ministry is ready to support PT Freeport Indonesia (PTFI) ahead of the operation of its second smelter in Gresik, East Java.

Trending Topic