SEAToday.com, Jakarta - Jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) dengan kapasitas besar bertambah di Jawa Barat. Hal itu setelah PLTS Atap terpasang di area operasional perusahaan PT Gunung Raja Paksi (GRP).
Dikutip dari rilis resminya, GRP saat ini memiliki PLTS Atap dengan total kapasitas 9,3 MWp setelah tahap II pemasangan PLTS Atap ini rampung pada Kamis (22/2/2024). Tahap 1 sendiri memiliki kapasitas sebesar 0,9 MWp, sementara tahap 2 memiliki kapasitas sebesar 8,4 MWp.
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025 serta diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 47.400 ton per tahun.
Pemasangan PLTS Atap ini tak lepas dari upaya membantu strategi Net Zero yang telah dicanangkan pemerintah.
”PLTS Atap yang telah terpasang di area operasinal kami sejalan dengan 5 Pilar ESG GRP, terutama Pilar No.3 tentang Transisi Energi dan Solusi Rendah Karbon, di mana perusahaan merespons dan mengelola risiko dan peluang terkait iklim sepanjang rantai nilai. Dengan telah terpasangnya PLTS Atap tahap II ini, secara total GRP berhasil melakukan pengurangan emisi karbon hingga sekitar 1500 ton Co2e.” ujar Presiden Direktur GRP Fedaus.
Peresmian PLTS Atap Tahap II ini sendiri dihadiri antara lain oleh oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ir. Mohamad Priharto Dwinugroho, M.S.E., beserta jajaran manajemen GRP, TotalEnergies ENEOS, PLN UPT Bekasi dan PLN UP3 Cikarang.
"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong partisipasi aktif pelaku usaha dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, dan pencapaian target bauran energi nasional sebesar 23% dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025,” kata Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Mohamad Priharto Dwinugroho.
”Salah satu program strategis dalam upaya ini adalah pengembangan PLTS Atap secara luas. Tindakan yang diambil oleh GRP adalah contoh nyata dari kepedulian lingkungan, serta merupakan kontribusi swasta dalam mendukung tujuan pemerintah." katanya menambahkan.
Sementara itu, Jawa Barat diketahui menyandang status sebagai provinsi dengan pengguna PLTS Atap terbesar di Indonesia. Dilansir dari Antara, besarannya mencapai 8,84 megawat peak (MWp).
”Kalau kita lihat sebaran 35 MWp, Jawa Barat paling banyak dengan hampir 9 MWp," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, seperti dikutip dari Antara dalam diskusi daring bertajuk "Pemanfaatan PLTS Atap" yang dipantau di Jakarta 2021 lalu.
Recommended Article
Indonesia Invesment
President Prabowo Secures IDR 294 Trillion in Foreign Investments...
From his visit over the past two weeks, President Prabowo received investment commitments worth a total of US$18.57 billion or around Rp294.80 trillion (assuming an exchange rate of Rp15,880.00 per US dollar).
Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic...
Indonesia - Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic Partnerships for Investment Opportunities
President Prabowo Oversees $10.07 Billion Deal Between Indonesian...
resident Prabowo Subianto attended the signing of a memorandum of understanding (MoU) between Indonesian and Chinese companies, totaling $10.07 billion.
President Joko Widodo: Indonesia Has Potential to Become New Asia...
President Joko "Jokowi" Widodo said that Indonesia has the potential to become one of the new economic powers in Asia, along with India and China.
Popular Post
Top 10 SOEs on 2024 Fortune Southeast Asia 500, Telkom Indonesia...
A total of 20 state-owned enterprises (SOEs) are listed in the Fortune Southeast Asia 500 2024. Indonesia’s largest telecommunications company Telkom Indonesia (@telkomindonesia) was also included in the top 10 list
Trade Ministry Ready to Support Freeport’s Second Smelter in Gres...
The Trade Ministry is ready to support PT Freeport Indonesia (PTFI) ahead of the operation of its second smelter in Gresik, East Java.
Minister Airlangga: VAT to Increase to 12 Pct. Starting 2025
Minister Airlangga said VAT to Increase to 12 Pct. Starting 2025