• Friday, 24 January 2025

Barang Dari Tiongkok akan Dikenakan Bea Masuk Hingga 200 Persen

Barang Dari Tiongkok akan Dikenakan Bea Masuk Hingga 200 Persen
Barang Dari Tiongkok akan Dikenakan Bea Masuk Hingga 200 Persen. (Foto: ANTARA)

SEAToday.com, Bandung - Indonesia akan mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen untuk produk-produk impor asal Tiongkok. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Jumat (28/6) mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan respon dari perang dagang yang tengah berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Ia menjelaskan, akibat perang dagang ini, banyak barang Tiongkok yang masuk ke Indonesia hingga “oversupply” karena penolakan di pasar negara Barat. 

Adapun besaran bea yang dikenakan akan berkisar 100 hingga 200 persen untuk sejumlah produk seperti pakaian, baja dan tekstil. Menteri Zulhas menyebut, keputusan ini diambil untuk melindungi perdagangan dan industri lokal. 

“Ini agar UMKM industri kita bisa tumbuh dan berkembang," ucap Zulhas.

Share
Indonesia Invesment
Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

President Prabowo Secures IDR 294 Trillion in Foreign Investments...

From his visit over the past two weeks, President Prabowo received investment commitments worth a total of US$18.57 billion or around Rp294.80 trillion (assuming an exchange rate of Rp15,880.00 per US dollar).

Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic...

Indonesia - Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic Partnerships for Investment Opportunities

President Prabowo Oversees $10.07 Billion Deal Between Indonesian...

resident Prabowo Subianto attended the signing of a memorandum of understanding (MoU) between Indonesian and Chinese companies, totaling $10.07 billion.

President Joko Widodo: Indonesia Has Potential to Become New Asia...

President Joko "Jokowi" Widodo said that Indonesia has the potential to become one of the new economic powers in Asia, along with India and China.

Trending Topic