• Thursday, 06 February 2025

Mengenal Komponen dan Implementasi ESG

Mengenal Komponen dan Implementasi ESG
Ilustrasi ESG (Environmental, Social, and Governance) (Photo by name_ gravity on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta-ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah seperangkat standar, kebijakan, dan metrik yang digunakan oleh organisasi dan investor untuk menilai dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Bagi bisnis, ini adalah cara untuk membuktikan kepada investor, karyawan, dan pelanggan bahwa mereka bertindak demi kepentingan planet dan masyarakat.

Bagi investor, ESG dapat membantu menyaring potensi investasi yang berisiko. Berikut komponen dan framework ESG, seperti dilansir dari laman Indonesia Environment & Energy Center.

Komponen ESG

1. Environmental (Lingkungan)

Fokus pada bagaimana perusahaan berinteraksi dengan lingkungan alam dan dampaknya. Perusahaan harus memperhatikan cara pengelolaan lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, pengurangan limbah, keberlanjutan lingkungan, hingga perlindungan sumber daya alam. Upaya dalam mengurangi jejak lingkungan menjadi bagian integral dari tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Social (Sosial)

Menekankan hubungan perusahaan dengan karyawan, konsumen, dan masyarakat luas. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan mendapat perlakuan yang adil dan aman, termasuk dalam hal upah, hak asasi manusia, dan lingkungan kerja yang sehat. Sementara hubungan konsumen berupa kualitas produk atau layanan, keamanan, dan kepuasan konsumen. Selain itu, perusahaan perlu berkontribusi pada masyarakat di sekitarnya, baik melalui dukungan finansial maupun melalui proyek-proyek sosial yang bermanfaat.

3. Governance (Tata Kelola)

Membahas tata kelola perusahaan, termasuk etika, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan. Perusahaan harus mengikuti kode etik yang ketat, mencegah konflik kepentingan, dan menghindari praktik-praktik yang meragukan secara etika. Transparansi harus dilakukan dalam pengambilan keputusan, pelaporan keuangan, dan struktur kepemilikan adalah hal yang penting dalam memastikan tata kelola yang baik.

Framework ESG

Kerangka kerja atau Framework adalah panduan atau sistem yang digunakan untuk mengelola dan melaporkan kinerja dalam aspek-aspek ESG. Berikut beberapa contoh kerangka kerja yang umum digunakan:

1. Global Reporting Initiative (GRI)

GRI adalah salah satu kerangka kerja pelaporan ESG yang paling dikenal dan banyak digunakan. GRI membantu perusahaan mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dampak ESG mereka. Kerangka kerja ini memiliki panduan yang sangat komprehensif untuk melaporkan berbagai aspek dan telah menjadi standar industri.

2. Sustainability Accounting Standards Board (SASB)

SASB adalah organisasi yang mengembangkan standar ESG untuk sektor industri tertentu. Mereka menyediakan panduan yang spesifik untuk berbagai sektor ekonomi, membantu perusahaan mengidentifikasi faktor ESG yang paling relevan dalam bisnis mereka.

3. United Nations Sustainable Development Goals (SDGs)

SDGs adalah sekelompok tujuan global yang ditetapkan oleh PBB untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan. Banyak perusahaan menggunakan SDGs sebagai panduan dalam mengintegrasikan ESG dalam strategi bisnis mereka dan berkontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

4. Carbon Disclosure Project (CDP)

CDP adalah platform yang membantu perusahaan melaporkan informasi terkait emisi karbon dan tindakan iklim mereka. Ini membantu perusahaan mengukur dampak lingkungan mereka dan bergerak menuju keberlanjutan yang lebih besar dalam hal karbon.

5. Principles for Responsible Investment (PRI)

PRI adalah inisiatif yang mendukung investor dalam mengintegrasikan faktor ESG dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Ini mencakup enam prinsip yang memandu investor untuk mengintegrasikan ESG dalam praktik investasi mereka.

Share
Indonesia Invesment
Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

Apple to Build AirTag Factory in Batam Valued at USD 1 Billion

President Prabowo Secures IDR 294 Trillion in Foreign Investments...

From his visit over the past two weeks, President Prabowo received investment commitments worth a total of US$18.57 billion or around Rp294.80 trillion (assuming an exchange rate of Rp15,880.00 per US dollar).

Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic...

Indonesia - Malaysia Investment Forum 2024: Strengthening Strategic Partnerships for Investment Opportunities

President Prabowo Oversees $10.07 Billion Deal Between Indonesian...

resident Prabowo Subianto attended the signing of a memorandum of understanding (MoU) between Indonesian and Chinese companies, totaling $10.07 billion.

President Joko Widodo: Indonesia Has Potential to Become New Asia...

President Joko "Jokowi" Widodo said that Indonesia has the potential to become one of the new economic powers in Asia, along with India and China.

Trending Topic